Tahura, My 1st #iTrailRun
Taman Hutan Raya Djuanda atau biasa disebut “Tahura” / “THR Djuanda” merupakan daerah konservasi alam yang terletak di kawasan Dago Pakar, kurang lebih 7km sebelah utara kota Bandung. Di taman yang membentang seluas 566.98 ha ini, Trail Run Tahura diadakan yang merupakan trail run ke-3 untuk tahun 2015, Minggu 18 January lalu.
Tadinya gue sempat ragu untuk ikutan trail run ini. Lari di perbukitan, lewat hutan, naik turun…. emang gue sanggup? As a city boy who only runs on the city road… jalan mulus yang gue hadapin setiap hari, cuma menerobos lalu lintas yang jadi tantangan gue. Trus gimana gue bisa survive kalau ikutan trail run?
Seumur-umur, gue baru sekali naik gunung, itu pun cuma Gunung Lawu kategori pemula, dan itu 20 tahun lalu. Sekarang, by this age, mendaki bukit sambil lari pula…. bisa remuk kaki gue, gak sih?
Tapi gue pikir, kapan lagi nyoba sesuatu yang baru? Toh dulu waktu pertama nyobain 10K, gue yang cuma bisa lari 5K ternyata survived. Toh dulu waktu pertama nyobadin 21K, gue akhirnya bisa! So, kenapa tidak mencoba tantangan berikutnya: trail run?
So, I registered dengan modal nekat! Tapi tidak cukup nekat untuk daftar Long Course 17K apalagi Half Marathon 21K. Pemula seperti gue cukup Short Course 10K aja, ya!
Nggak tau juga harus mempersiapkan apa, selain beli sepatu khusus trail. Mau latihan lari di hill, tapi dimana? Jadinya gue latihan di gym aja fokus di kaki – strengthening my foot muscle. Squat yang banyak, lunges yang banyak, ditambah endurance training biar nggak ngos-ngosan. Gue sempat baca, when you are participating in trail run, expect yourself to finish around 1.5 – 2 times longer than your usual run. Artinya, kalau 10K gue bisa 60 menit, ya target gue harus finish 1.5 – 2 jam.
[ … Race Pack Collection Day … ]
Sabtu, sebelum race day, gue ke Bandung dengan fellow runner Ferd, naik kereta api. Kita ingin santai, menikmati perjalanan tanpa terburu-buru – jadi pilihan travel dengan moda kereta api menjadi menyenangkan. Rasanya sudah lama sejak terakhir gue naik kereta api, dan ternyata sekarang pelayanannya sangat menyenangkan. Kereta berangkat tepat waktu, gerbong yang bersih, tempat duduk yang nyaman.
Tiba di stasiun Hall, perjalanan dilanjutkan naik taxi ke Tahura. Sebelum check-in di hotel, we decided to go to Tahura to collect race pack sambil lihat-lihat lokasi. Sedikit deg-degan ketika perjalan menuju ke Tahura aja dari Dago Pakar sudah menanjak tinggi. Cemas, ntar rute larinya gimana?
Sempat lihat di website trail run, elevation-nya mendaki cukup tinggi.
Sampai di Tahura, gue disambut dengan kesejukan hutan, pohon-pohon yang lebat dan tinggi-tinggi. Berjalan menuju lokasi event di dalam hutan, rasanya segar menghirup udara bersih.
Di lokasi, gue lihat ramai orang. Ternyata kegiatan lari sudah dimulai hari Sabtu untuk kategori 21K. Gue lihat ramai pelari dengan baju basah keringatan, sepatu berlumpur, bergerombolan dengan muka-muka ceria. Mereka sudah finish 21K. Gue merasa minder, cuma 10K! Aduh….
Sedikit kaget, di kejauhan gue ngerasa ngelihat seorang yang gue kenal. Seperti sahabat waktu kuliah dulu, sudah lama tak jumpa, tapi masih familiar. Gue berpikir, “Wah… dia lari juga? Dan ikut 21K”. Ragu-ragu untuk menghampiri, takut salah orang, dan gue kan pemalu [!!!],… akhirnya gue beranikan untuk mendekati.
“Ari?”
Perbincangan berikutnya menjadi menyenangkan. Sudah cukup lama gue berpikir, masa sih gak ada temen kuliah dulu yang hobby-nya sama dengan gue? Dan makin menyenangkan, karena ternyata sahabat satu ini, jauh lebih advance dibanding gue. He has run many trail runs, while that was my 1st time.
Dan lebih menyenangkan lagi ketika dia bilang, “Aku kan ikut lari gara-gara liat facebook kamu yang ikutan lari. Faiz aja lari, masa aku nggak?”. Ah, menyenangkan ternyata gue menularkan kesenangan ini. Perbincangan yang singkat, tapi membuat gue tidak takut lagi untuk mencoba lari besok. Bahkan gue menjadi bersemangat.
I know, I will survive!
[ … Race Day … ]
Jam 5 gue udah bangun, seperti biasa harus mengosongkan perut dulu. I am a morning person, rutinitas lari gue selalu dimulai di kamar mandi. Kemarin malam, gue dan Ferd sudah mencoba menghitung berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk jalan kaki dari hotel ke lokasi Tahura – kurang lebih 30 menit.
Jam 6 gue baru jalan, karena Short Course 10K started jam 07.15. Udara cukup dingin. Untungnya tadi malam tidak hujan, jadi tanah tidak akan becek. it will help me to run better.
Jam 7 teng, peserta 17K lari, dan gue antri untuk next start. Dapat tempat lumayan depan, gue setting Soleus gue, to catch GPS. Cukup lama, mungkin karena pepohonan yang tinggi cukup menyulitkan untuk menangkap GPS. Tapi 5 menit, gue lega karena GPS gue ready.
Berlari di alam, di bawah kerindangan pohon-pohon memang menyenangkan. Udara bersih, paru-paru rasanya plong. Jalan yang menanjaknya yang bikin gue gak tahan. Baru beberapa ratus meter pertama, sudah ketemu dengan tanjakan 45 derajat. Mati gue! Paha berasa panas.
Tetapi dibalik jalan menanjak, selalu ada turunan. It’s my reward, gue bisa berlari untuk mengkompensasi keterpaksaan gue berjalan di pendakian. Jalan aspal kemudian berganti tanah dan rerumputan, naik-turun melintasi pepohonan, I realized that trail running membutuhkan teknik yang berbeda dengan lari biasa.
Bukan cuma kehati-hatian untuk melihat pijakan, tapi cara melangkah yang berbeda juga membantu untuk menuruni jalur supaya cepat tapi terkontrol. Dan gue merasakan perbedaan yang sangat dengan memakai sepatu trail run gue ini. Gak kebayang kalau gue nekat pakai sepatu cityrun gue, gimana bisa mencengkeram jalur yang tidak rata dengan kokoh?
Rute yang naik turun secara bergantian, rasanya seperti melakukan interval training non-stop berjam-jam. Tapi gue tidak merasa lelah, meski memang paha berasa panas, dan kuku jempol gue sakit. Ternyata menuruni jalan sambil berlari sangat menekan kuku gue ke ujung sepatu [Belakangan, fellow runner Iwan, nyaranin gue untuk pakai sepatu 1-2 size bigger than my usual size. Thank Iwan!]
Dan gue juga tidak merasa bosan, karena pemandangannya menyejukkan mata.
#iFinished strong at 01:32:36. Lumayan ranking #92 / 413 trail runners – meski di luar Top 20%, tapi buat pertama kali ini gue cukup puas. Dan gue puas dengan run organizer ini.
- Race kit collection, OK!
- Bag deposit counter, OK!
- Punctuality, OK!
- Water station, OK!
- Kilometer signage, OK!
So, will I join another trail run? Definitely!
…
…
…