limakilo
It has been a common thought that once you start running – and love it – you will try to run longer, longer, and harder over the time.
Event pertama gue 5K yang diselesaikan dengan ngos-ngosan, lalu lanjut nyoba-nyoba 10K – sukses. Puas? Puas tapi ya tertantang lagi buat longer distance run. Lalu gue nyoba first time HM gue di Bali Marathon pertama tahun 2012. Lalu nyoba trail running. Lalu nyoba FM.
The question is: trus kalau udah FM, what to do? Ultra marathon 100K? Ultra trail run? Triathlon? Harus ya?
…
…
…
Well, here’s the thing: I have problem with non-stop injury – both plantar or shin splint. Cidera yang pertama gue rasakan ketika lagi training buat ikutan full marathon waktu itu, yang meski sembuh, tapi sebenarnya bikin gue ngerasa capek nyeri.
Since then, yang gue rasakan adalah kaki gue jadi slow recovery. Every time I finish a run – short or long run, then I will feel hurt on my heel on the next day. Sakit yang memang perlahan-lahan akan hilang sehingga gue akan ready untuk lari lagi day after next day. Kayaknya asam laktat terlalu banyak berkumpul di telapak kaki gue menunggu perlahan-lahan untuk dilepaskan.
The thing is, the longer I run, the longer the recovery time.
Memang, di Suunto gue juga selalu ngasih tau “recovery time” setiap kali gue habis lari – depend on how long I run and the pace. The harder, the longer the recovery time.
Masalahnya, recovery time gue bukan recovery time untuk menghilangkan capek, tapi recovery time untuk menghilangkan sakit.
It kills me from the inside, I must say.
…
…
…
Good thing is that it doesn’t stop me running, anyway. Gue hanya berpikir, gimana kalau gue jadi specialist short to medium distance runner aja yaaaaa?
Gimana kalau gue banyakin ngikut event-event yang 5K to 10K aja? Meski kemungkinan akan dipandang sebelah mata dengan pertanyaan, “Oh…. cuma 5 kilo doang?”, atau “Masa kalah sama yang lain?”
But the thing is, running is about personal. Unless you were the pro who run for prizes, running is about personal battle. Jadi, kenapa gue nggak menjadikan battle gue menjadi battle yang menyenangkan buat gue?
Jarak-jarak yang lebih menyenangkan buat gue untuk setting new target PR, dan kemungkinan lebih bisa gue capai.
Lari-lari yang bisa fokus pada kompetisi, bukan cuma menyelesaikannya.
Lari-lari yang gak bikin gue harus mulai jam 5 pagi, tapi kemudian bisa kelar ketika matahari belum tinggi.
Lari yang nggak ribet dengan gadget ini itu, gak perlu power gel, gak perlu botol minum, gak perlu salt stick.
Lari yang setelahnya masih bisa jalan-jalan dan gak tidur sesorean, dan besoknya jalan-jalan gak berasa jompo.
Mungkin gue harus melakukannya. Ya, gue akan melakukannya.
…
…
…
Jadi, gue mulai bikin map di Jakarta, route-route 5K Loop yang menarik untuk gue lariin. Rute-rute 5K yang harus berawal di satu titik dan berakhir di titik yang sama. It was fun to map the route, I can say – apalagi ketika memikirkan gue akan berlari di rute-rute yang gue bikin, trying to set new PR in each route, sharing, dan mungkin route-route #limakilo gue akan dilarikan oleh fellow-fellow runner yang lain.
Lalu bersama membuat marking #limakilo di Jakarta.
Seputaran Panglima Polim – Wijaya – Pattimura – Gunawarman
Seputaran Senayan
Seputaran Monas – Lapangan Banteng
Seputaran Menteng
Seputaran Kuningan
Seputaran Dukuh Atas – Benhil – Pejompongan
Seputaran Pondok Indah area
Seputaran Salemba
and many more….
…
…
- Silang Monas 5K Loop
- Senayan 5K Loop
- SCBD 5K Loop
- Rasuna Epicentrum 5K Loop
- Pondok Indah Golf 5K Loop
- Pattimura – Gunawarman 5K Loop
- Pejompongan – Benhil 5K Loop
- Panglima Polim – Wijaya 5K Loop
- Menteng 5K Loop
- Mega Kuningan 5K Loop
- Latuharhari – Galunggung 5K Loop
- Lapangan Banteng 5K Loop
- Kebon Sirih 5K Loop
- Hang Tuah – Barito 5K Loop
- Gedung HIjau – PIM 5K Loop
- GBK 5K Loop
- Patra Kuningan 5K Loop
- Tebet Timur 5K Loop
- Tebet Barat 5K Loop
- Tanah Abang 5K Loop
- Salemba 5K Loop
- Pecenongan 5K Loop
- Cikini – Kali Ciliwung 5K Loop
Who is with me?
…
…
…