It’s Taper Time!
In just about 1 week, I will run my first full marathon.
Deg-degan? Hm……… sedikit, tapi deg-degan gue udah berubah menjadi exciting, nggak sabar pengen menyelesaikannya. Deg-degan gue udah berubah menjadi fase no-turning-back-dan-pasrah-aja.
Sebenarnya nggak pasrah-pasrah aja, karena gue masih tetap latihan. Meski nggak telaten ngikutin training program yang gue download dari smartcoach.runnersworld.com, tapi gue masih berusaha menduplikasi latihan-latihannya sebisa gue.
My longest run training, 32K, udah kelar 3 minggu lalu. dan since then, gue mulai gradually mengurangi long run gue. Kemudian mulai fokus sama speedwork + interval run + gym yang lebih rajin buat naikin endurance dan core strength gue.
Bahkan gue ambil PT di gym,. sebulan aja, dengan pesan, “Gue mau kaki gue lebih kuat! Gue mau core gue lebih kuat! Give me endurance training!!!”. And he gave me what I wanted, sampai tiap sesi di gym, kaos gue basah kuyup dengan hanya 1 sesi latihan aja.
Sebenarnya satu yang gue takutkan, jangan sampai fitness level gue malah turun menjelang the D-day. Tadinya agak bingung dengan program training FM-nya… kenapa setelah longest run 3 minggu itu, latihan gue malah perlahan-lahan makin ringan? Larinya nggak boleh jauh-jauh [20K deket kan???] – dan larinya juga nggak dikasih kenceng-kenceng amat.
Susah sebenarnya…. just like last week. Disuruh lari cuma 7-8K, pake pace 7:31 aja. What did I do? Gue lari 10K, pake pace 6:12. Hm… sebenarnya boleh sih…. karena katanya pace 7:31 itu cuma buat guideline aja, I can run faster as long as I feel comfortable. And I did feel comfortable last week.
By logic, harusnya latihan gue makin intense menjelang hari-hari terakhir ini. Tapi katanya justru nggak gitu…. I have to chill!
Katanya:
Hari-hari terakhir itu, justru “rest more” than ‘work more” yang justru bikin gue akan semakin kuat.
Why? Karena katanya, muscle damage yang terjadi waktu gue trained hard beberapa minggu lalu, akan pulih.
Why lagi? Less running, juga mengurangi timbulnya cidera-cidera menjelang D-day.
It’s time for me to chill, periode 3 minggu menjelang D-day ini justru jadi hari-hari gue untuk mengurangi akumulasi kelelahan yang gue alami dari latihan-latihan long run sebelumnya.
Hm…. makes sense!
…
…
…