iTrain Running with Gantarvelocity [part 1]
Setelah tragedi leg cramp waktu gue FM marathon July 2015 lalu di Phuket International Marathon, dan kembali mengalamai almost leg cramp waktu lari HM di Saurun bulan puasa lalu, gue makin yakin kalau “I have to do something! Ini cidera sering terjadi, lari nggak makin kencang… there must be something wrong?”
Sebelumnya kepikiran untuk nyari professional coach buat melatih gue lari – inspired by fellow runner Ferdy yang beberapa tahun lalu bilang kalau dia hired professional running coach. Lalu setelah FM Phuket itu, gue makin yakin kalau gue harus nyari professional running coach.
Gue google, dan ketemu GANTARVELOCITY.
- Baca profilenya
- Baca backgroundnya
- Baca sertifikatnya
- Baca prestasinya
- Baca teamnya
- Baca program-programnya
Dan gue yakin, this is the professional coach team who will help me to run better, stronger, and injury free.
So, awal Agustus kemarin, gue dan fellow runner Novi, Faizin, dan Windy sepakat kalau kita harus segera memulai running coach session kita. Masing-masing dengan level yang berbeda, masing-masing dengan target running event yang berbeda juga.
…
…
A friend asked me, “Lo kan larinya udah kenceng, kenapa pakai trainer lagi sih?”
OK, first, lari gue belon kencang!
- Aduh, HM gue belon bisa pace 6 bulet.
- 10K gue masih seputaran 1 jam doang, faster than that, gue lari ngos-ngosan.
- FM gue, … nggak usah disebut dulu deh!
OK, second, gue high risk buat injury
- Setelah long run Minggu, pasti Senin-Selasanya berasa jompo
- Kaki sering sakit, bentar betis, bentar plantar, bentar tumit. Capek gue!
- last time, for first time in life, gue ngalamin leg cramp yang [ternyata] nggak enak banget!
OK, third, gue pikir, pasti ada yang kurang bener dengan teknik lari gue.
- Gue sadar kok, kaki gue napak belakang.
- Gue juga sadar, kalo lari, suka nunduk dan cenderung bungkuk.
Jadi, dengan bulat tekad, gue harus latihan sama professional coach.
- Me & my spinning world
- In the eyes of coach Laras
- Worked the legs
- Worked the hands
- Coordinate!!!
- Higher!!!!
Another friend pernah nanya juga, “Emang gak bisa latihannya sebulan aja udah bisa lari? Kenapa mesti 3 bulan?”
Well, beda dengan waktu gue belajar berenang beberapa tahun lalu, dari nggak bisa sama sekali menjadi bisa, tidak ada yang harus diubah dengan teknik gue. All swimming techniques were completely new to me! Learning from zero was easy.
Sedangkan belajar lari ini, I have to change my 40-years-old-running-technique, mengubah kebiasaan lari yang sudah bertahun-tahun terbentuk…. pastinya nggak cukup cuma sebulan! It is not that easy…
Lagi pula, kalau gue baca di program yang ditawarkan Gantarvelocity itu, it’s not all about technique, tapi program latihan yang comprehensive diberikan mulai dari technique, coordination, balance, speed, power, endurance, flexibility, dan yang nggak kalah pentingnya: recovery.
- Novi in her the spinning world
- Fellow student – Novi
- Fellow student – Novi
- Windy in his spinning world
- Fellow student – Windy
- Fellow student – Faizin
- Faizin in his spinning world
- Fellow student – Faizin
- Fellow student – Faizin
So, introducing my coach & assistant: Laras & Yudas.
- Cooling down stretching, following coach Laras
- Tired after 2 hours coaching, pose bentar dengan assistant coach Yudas & coach Laras
…
…