#iRun my first Full Marathon – Laguna Phuket International Marathon 2015 (part 3)
Matahari makin tinggi, panas makin terik. Water station jadi penyemangat lari tiap kilometernya – bukan hanya karena bisa minum ice water atau isotonic, tapi juga menikmati dinginnya sponge water yang dibagikan di hampir setiap water station.
Pohon yang rindang di beberapa ruas jalan juga menyenangkan. Panas dan kerindangan pohon yang berganti-ganti lumayan membantu, dan in a way membuat beberapa pelari, including me, kadang berlari dekat ke pinggir jalan atau bahkan naik ke trotoar untuk mendapatkan perlindungan lebih dari bayangan pohon-pohon di pinggir jalan.
Frankly speaking, meski jalan sepi, tapi beberapa ruas jalan tidak cukup steril karena hanya diblok setengah ruas, bahkan di beberapa titik rasanya hanya seperempat ruas jalan yang bisa dilewati. Jalan yang tidak cukup diblok, bikin agak sedikti berhati-hati juga untuk selalu lari di pinggir.
…
…
KM 31.
Ruas jalan di KM31 agak berbelok-belok. Banyak pelari melintas di atas trotoar, termasuk gue, naik turun dari trotoar ke trotoar. Kemudian, suddenly, ketika gue melangkah turun dari trotoar sebelum belokan jalan, tiba-tiba betis kanan gue mengejang.
Gue sedikit terlompat, menahan sakit yang tidak sedikit di betis kanan gue. Lalu paha kanan gue juga mengejang. Gue hampir jatuh menahan sakit, dan mencoba membungkuk menahan badan gue dengan tangan menyentuh aspal untuk tidak tersungkur.
Kejang yang menyengat paha kanan gue, kemudian ikutan terasa di paha kiri. Gue mencoba berjingkat minggir ke pinggir jalan dan duduk di trotoar sambil meluruskan kaki gue. Sakit tidak kepalang, gue mengaduh-aduh…..
Beberapa pelari yang melewati gue sempat berhenti, “Are you OK???”.
“I am OK”, jawab gue. Tapi sebenarnya gue nggak yakin gue OK atau tidak. Gue belum pernah berlari merasakan hal seperti ini….
…
…
Welcome, LEG CRAMP!
Ini leg cramp???????????? God…. gue mencoba meluruskan kaki gue sambil menekan telapak kaki gue ke arah tubuh gue, merasakan perlahan-lahan kejangnya sedikit berkurang. Gue coba mengingat-ingat, apa yang harus dilakukan kalau terjadi leg cramp?
I REMEMBERED NONE!!!!
Stupid me??? I just realized, gue nggak pernah nyari info, nanya expert, banya article, about “how to overcome your leg cramp during your race”!!!
I was so stupid!!!!! Bukannya knowledge “first self-aid” seperti itu penting banget, terutama buat pelari pemula kayak gue? How could I miss to learn about it??? I was so busy with training to run, dan lupa hal-hal penting lainnya.
Setelah kejang berkurang, gue mencoba berdiri dan berjalan perlahan sambil merasakan sisa-sisa kejang di kaki gue. Gue coba berlari sedikit. Sakit rasanya. Gawat, kayaknya gue nggak bisa berlari lagi! Masih 11K menuju finish…. sialan! Apa gue harus berjalan kaki???
Gue berjalan kaki, mulai dengan perlahan, dan kemudian mulai bisa merasakan rasa sakit di betis dan paha sedikit berkurang, untuk kemudian berjalan dengan sedikit lebih cepat.
Kilo demi kilometer. Water station demi water station. Setiap ketemu KM signage gue melihat jam sambil berpikir, “bisa gak finish sebelum cut off time?”.
Sesekali gue coba berlari, tapi bener gue nggak bisa. Sementara suhu makin panas – berjalan membuatnya menjadi semakin menyiksa. Di beberapa water station, gue minta disemprot anti-cramp spray wherever available.
It did give some helps. Tapi nggak bikin gue jadi bisa lari.
Beberapa kali gue merasakan setiap kali gue mencoba lari, seperti akan kejang lagi. Jadi gue berhenti mencoba berlari.
Tiap kali ngeliat petugas-petugas first aid dan mobil ambulance, gue selalu mikir, “Apa gue naik ambulance aja??????”. Gue jadi ingat fellow runner Onidna yang pernah cerita pengalaman dia waktu tahun lalu ikut FM for the first time, yang berpikir, “Stupid banget sih ikutan FM????” – I felt him now.
Gue sempat berpikir, “SOK BANGET SIH IKUTAN FM????”.
Tapi kemudian gue berpikir, “Gue udah latihan keras selama ini. Gue udah berlari sejauh ini. It’s just another 11K. Cuma 3 kali bolak-balik jalan kaki dari apartemen ke kantor. You can do it! You have to finish what you start!!!!!!!!”.
So I kept walking – sesekali berlari kecil whenever I felt comfortable, lalu jalan lagi. Minum di tiap water station, menikmati sponge water. Menikmati keramah-tamahan 2 runners yang melewati gue yang kemudian menawari untuk menyemprotkan anti-cramp spray yang mereka bawa sendiri [Kok di Jakarta gak ada yang jual sih???].
Lalu…. gue ketemu signage ini: 40K!
Oh my God!!!!! Tinggal 2 kilo lagi!!!!!!!!!!
Tapi kaki gue semakin lelah. Lelah karena berjalan sambil menahan sakit. Gue makin sering berhenti, untk sedikit meluruskan kaki gue. Lalu, di tengah usaha gue untuk tetap berjalan, ada female runner yang sepertinya sudah menyelesaikan larinya yang berjalan dari arah berlawanan gue – mungkin dia mau pulang, menghampiri gue.
Lalu katanya, “Are you having leg cramp?”.
She taught me what to do, “Jongkok perlahan, lalu coba bauncing your body 5-6 times. Then stand up and walking. Dont forget to drink”.
Eh…….. lumayan lho!!!!! Waktu gue coba, kakinya jadi enakan lho! So, dear fellow female runner who taugh me that, THANK YOU!!!
Masalahnya, gue baru dapat ilmu itu ketika tinggal 2K lagi. If only I knew it at the first time I got my leg cramp, I might be better. But anyway… jalan 2K menjadi sedikti lebih menyenangkan. Setiap kali gue merasa sakit lagi, gue tinggal jongkok bentar, bouncing 5-6 times, stood up, and walked.
Dan mungkin perasaaan bahwa bentar lagi finish, juga boost my power.
…
…
I am a proud finisher, but a little bit sad :((
6 hours 48 minutes. Gue finished, dikit lagi cut off time 7 jam. Happy, relieve, a little bit disappointed, proud – semua membaur menjadi satu ketika gue memasuki garis finish. Rasanya tinggal gue doang yang lari, karena gak ada yang mendampingi gue. Gue denger MC berteriak, “Congratulation runner Faisal from Indonesia!!!!!”.
Aih…. so nice ya??? Mereka lihat di laptop di depan mereka, masukin BIB number, lalu giving personalized congratulation to all finisher. It was just nice!
- Last effort small run
- Alone….
- Finish line, finally!!!
- 6:48 hours :((
- Nice finisher t-shirt
Dikalungin medali – gue nyari first aid tent, minta disemprot anti leg cramp di selurluh kaki gue dulu. Lalu pindah ke tenda lainnya untuk ambil t-shirt finisher.
Lalu gue cuma mau pulang!!!!! P.U.L.A.N.G!
…
…
…
AHAHAHAHAHAHAHAHA!!!! dibilangin suruh minum oralit yg banyak ama jangan berenti bandel sik!!!! 😛