#iRun Keliling Indonesia di Compressport Heritage Run 2016
So, setelah lari kurang memuaskan waktu Airforce Run tanggal 4 September lalu, hanya berselang 2 minggu gue mencoba peruntungan gue lagi di Compressport Heritage Run yang diadakan tanggal 18 September, 2016.
Tadinya setelah back to 60″ run for 10K di Airforce Run, gue berencana untuk memulai latihan intensif lagi selama 2 minggu, supaya bisa PB lagi. Turned out, gue masih tetap malas seperti biasanya.
Jadi ketika gue sudah harus mengambil racepack compressport di fX, seminggu sebelum event, gue cuma berpikir, “Yah, siap gak siap, yang penting lari. Gak usah ngoyo, selama masih bisa 1 jam, udah cukup. Jangan ngebut di awal, simpan tenaga buat kilometer-kilometer terakhir biar gak kehabisan tenaga.”
Pengambilan racepack compressport run di fX waktu itu berjalan lancar. Cepat, dan gak pakai antrian panjang. Sempat ketemu fellow runner Iwan yang ternyata jadi panitia juga.
I love the race t-shirt always. Good design and good quality fabric too. As expected since Compressport is one of good quality brand for running apparel.
Race Day – Minggu, 18 September 2016.
Bangun pagi jam 4, seperti biasa “mengosongkan perut” dulu – sambil menunggu Subuh sebelum berangkat ke lokasi event. Compressport Heritage Run ini jadi istimewa karena diadakan di Taman Mini Indonesia Indah.
Meski gue tinggal di Jakarta, tapi gue sampai gak ingat kapan terakhir kali menginjakkan kaki di TMII ini. Rasanya waktu masih SD, masih tinggal di Pekanbaru dan liburan sekolah di Jakarta. Yah, that long!
Sampai di lokasi, I met fellow runner Novi dan melakukan pemanasan dekat start area. Lalu gue menghilang, seperti biasa, mencoba untuk ngantri lagi di toilet buat detik-detik terakhir mengosongkan kantong kemih gue. I really, really, really don’t like to run with full bladder.
Route with Nice View
Jam 6 teng, lari dimulai, 10K dulu.
KM1 cukup struggling seperti biasa, tapi kali ini bukan hanya karena padat pelari, tapi jalan dari start area sempit, sedikit tidak rata, dan berbelok-belok. Untungnya semua berlari, meski dengan pace beda-beda, tapi setidaknya terseret untuk perlahan tapi pasti keluar dari kerumunan.
Sesekali gue melihat Suunto Ambit 3 Sport, sekedar untuk menjaga agar gak menghabiskan tenaga dengan pace yang kekencengan di awal. Seperti biasa, kombinasi antara terseret pelari-pelari kencang, euphoria, ego yang kegedean, sulit untuk menjaga tetap di pace 6 – karena strateginya ingin berlari dengan negative split.
Pemandangan indah di kiri-kanan jalan yang tidak begitu lebar. Deretan rumah-rumah adat tradisional dilewati, dengan pohon-pohon teduh sepanjang jalan.
Seperti biasa, kecepatan di awal bikin gue kahabisan napas menjelang akhir. Apalagi route yang berliku-liku memutari Taman Mini, bikin rasanya jauh yaaaaaa garis finish. Apalagi ternyata di akhir-akhir mulai terdapat beberapa tanjakan-tanjakan pendek yang lumayan memaksa gue untuk berjalan.
Later I checked, 3K gue lewatin dengan pace 5:25, tapi KM7 pace-nya jadi 6:27. Siput!!!
It’s not right, but OK
Official time gue 59:22 – nyaris 1 jam lagi seperti Airforce Run waktu itu. It’s not right, but OK.
Nice running this morning, well-managed event. Medalinya juga bagus. Later checked map di strava, eh….. ternyata route larinya melewati miniatur nusantara. Keren!
- lari keliling Indonesia
- with fellow runner Novi dan Faizin (yang mau marathon di Berlin)
- Ketemu #gantarvelocity runner – Lilian, yang mau marathon di Berlin
- Fellow runner Lilian di finish line
- What a happy face!
- Fellow runner Novi & Icin at the finish line
- Me & my medal
- Nice medal
- ….. and the official time
…
…
…