Going Local with League Running Shoes
Lately I read few articles about how many running shoes a runner should have. And most of expert say, must be more than 1. There are few simple reasons for that opinion.
Different terrain needs different type of shoes. Jadi kalau gue lari di jalan dan lari outdoor trail – gue setidaknya butuh 2 jenis sepatu.
Sepatu juga punya umurnya – biasanya berkisar antara 500 – 600K. Jadi sebaiknya juga minimal punya 2 – 3, satu yang mileage nya udah panjang, satu yang menengah, satu lagi yang lebih baru. Dipakai bergantian – misalnya sepatu lama buat short run, dipakai harian, lalu sepatu yang lebih baru dipakai buat long run, atau buat race event.
Buat jenis kaki seperti gue yang daya adaptasinya untuk sepatu merek / model baru nggak terlalu tinggi – better juga punya beberapa sepatu beda merek / model buat jaga-jaga kalau sepatu yang paling nyaman tiba-tiba sama brand manufacturenya nggak diproduksi lagi. Jadi kaki udah punya pengganti untuk pakai sepatu merek / model yang lain.
Makanya, akhir tahun kemarin gue dan fellow runner Norman window shopping liat-liat sepatu. Masalahnya, budget akhir tahun lagi tipis – sedangkan New Balance incaran gue, diskonnya masih 20% aja [Pelit, nunggu 50% deh!]. What to do?
We went to Senayan City, iseng-iseng mau ngecek apakah diskonan New Balance udah turun lagi, gue lewat toko League.
Iya, League!
Emang bagus? One will ask me when I told them that I finally bought one pair of League running shoes impulsively.
Bukannya merek lokal ya? Yakin kualitasnya bagus?
Hmmm…… iya, League emang merek sepatu lokal, 100% made in Indonesia – diproduksi oleh perusahaan yang duluuuuuu pernah jadi manufacture sepatu Nike waktu masih diproduksi di Indonesia. Jadi katanya, secara teknologi dan kualitas, sepatu League ini diproduksi dengan quality control yang sama.
Yang pasti waktu gue nyoba, nyaman ya…. trus designnya juga bagus, bahannya bagus, warnanya gue suka. Mizuno gue hitam, New Balance gue biru…. gue butuh sepatu merah biar keliatan dari jauh. Jadi gue seneng waktu nemuin sepatu running League merah. Suka.
Masalahnya, League cuma punya 1 jenis running shoes aja, yaitu neutral running. Padahal gue lebih cocok pakai stability shoes. Fellow runner Norman sih gak punya masalah karena kakinya neutral, dan mudah adaptasi. Kaki gue yang rewel, sebenarnya gambling buat beli neutral shoes.
Tapi waktu liat harganya, busyet….. 1/3 nya New Balance gue! Hm…. it’s worth to try. Kalau ternyata gak cocok, ya jadi sepatu jalan aja, buat traveling.
Jadi kita beli deh.
…
…
…
Selamat pakai League. Aku punya ghost runner buat long run.