#iRun for Heroes … tapi gak dapat medali :(
Tanggal 8 November 2015 kemarin, gue ikutan TNI Run for Heroes 10K di Bogor. Event tahunan yang diadakan oleh Kodam 0606 Bogor, sekaligus menyambut peringatan Hari Pahlawan 10 November.
Harusnya sama coach lari gue, dilarang dulu ikutan race, karena peak race gue disiapkan buat 2XU Compression Run tanggal 15 November besok. Tapi seperti biasa, gue bandel dan diam-diam jalan-jalan ke Bogor nggak ngasih tau.
- On my defense, cuma 10K doang kok, anggap aja long run. Not even long run, considered cuma medium run aja.
- On my defense, I need vacation. Jenuh lari di Jakarta melulu. Sekali-sekali ke Bogor, kayaknya seru, gue belum pernah map my strava di Bogor.
Jadi, Sabtu siang, gue dan fellow runner Erry jalan ke Bogor naik Commuter Line. Perjalanan yang menyenangkan, sambil ngobrol sana sini. Nyampai di Bogor, disambut hujan rintik-rintik. Untungnya stasiun Bogor dan Hotel Salak Heritage tempat gue bakal nginap dekat banget. no more than 15 minutes walking, kita udah sampai di hotel.
Lalu hujan lebat, selebat-lebatnya hujan di kota Bogor ini.
Hotel Salak Heritage lokasinya sangat menyenangkan, persis seberangan dengan Kebun Raya Bogor, dan dilewati dengan kendaraan umum segala jurusan. Memudahkan gue dan Erry untuk carbo loading “macaroni panggang” yang cukup dengan naik angkot 15 menit sampai. Sok carbo loading, padahal lari besok cuma 10K doang.
Minggu pagi.
Bangun jam 4.30, lalu siap-siap. Jam 5.15 keluar hotel dan jalan kaki ke Kodam 0606, lokasinya nggak jauh dari hotel, cuma 20 menitan jalan kaki. Sekalian stretching kaki, lumayan. Untungnya Bogor tidak hujan pagi ini – sepertinya sudah dihabiskan dengan hujan lebat semalam.
Sampai di Kodam 0606, langsung keder ngeliat pelari-pelari yang sedang stretching. Pelari-pelari bertubuh langsing dengan kepala botak-botak. Duh, runners-nya tentara-tentara semua! Gimana bisa menang??? Tapi dari pada mikirin menang, gue pilih untuk melakukan rutinitas stretching sebelum lari. Rutinitas yang diajarkan coach biar otot-ototnya ready buat lari. Dari kemarin, kaki gue masih terasa sakit di plantar yang gak sembuh-sembuh. Lari kali ini, gue udah niatin mau santai aja.
Santai? Mana mungkin.
Jam 6 lewat dikit, start. Lari menuju Kebun Raya Bogor, masuk ke dalam ngelewatin Istana Bogor. Jalan menurun di 3 kilo pertama, lalu naik di KM ke-4. Kaki berasa gak enak, kayak mau cramp. KM ke 5 jalan menurun lagi sampai ke-7 – bisa speeding sedikit meski jadi agak nahan-nahan kaki. KM 8, jalan mendaki lagi.
Gue liat jam, pace 6 average – kayaknya gak bisa PB.
Gue liat beberapa pelari di depan gue lari berkalung pita-pita kuning. Lho??? Kapan di baginya?? Kok gue gak dapat?
1.00.16, finish. NO MEDAL!!!!!
Emang sih, katanya peserta cuma 1000 dan medalnya cuma untuk 100 finisher pertama. HIks…. gue belum masuk Top 10%!.
Gue liat fellow runner Erry dan beberapa runner dari Jakarta pada pakai kalung pita kuning, but no medal! Katanya pita kuningnya dibagiin di KM7 – but that’s it! It seems, pita kuning buat first 100 runners who reached KM-7, but no guarantee to get medal since many faster runner reach the finish line!
Too bad – jauh-jauh dari Jakarta, no medal!
I need to train more – but I started to feel my foot hurt. Oh, no!
- Cuma 9.8K, lari 1 jam
- No medal for us!
…
…
…